Selasa, 13 November 2012





Dulu Apriori, sekarang seperti Suami Istri

Pelaksanaan Proyek Rehabilitasi Ruang Kelas atau Pengadaan Ruang Perpustakaan bagi Sekolah Dasar di Kabupaten Malang ternyata tidak hanya menghasilkan perubahan secara fisik Sarana/prasarana saja namun juga membawa perubahan perilaku sosial bagi masyarakat, terutama masyarakat Dusun Dodol Desa Wonoagung.
Menurut Sumali penjaga sekolah yang juga bertempat tinggal di Dusun Dodol mengisahkan, bahwa dulu masyarakat tidak begitu tertarik dengan kegiatan sekolah, baik kegiatan sehari-hari maupun kegiatan yang bersifat kadang-kala (insidentil), misalnya hari-hari besar nasional maupun hari besar keagamaan. Tetapi sekarang masyarakat betul-betul merasa ikut memiliki dan ikut bertanggung jawab terhadap lembaga pendidikan yang ada di Dodol. Misalnya, pelepasan siswa kelas 6, halal-bihalal wali murid, smuanya ditangani oleh masyarakat yang tergabung di dalam Paguyuban wali murid, dimana masing-masing kelas memiliki kepengurusan. Di bawah komando Pengurus Komite, kegiatan-kegiatan sekolah yang melibatkan wali murid, smuanya terlaksana dengan baik. Tak terkecuali, pembangunan ruang perpustakaan yang pelaksanaannya bersifat “swa kelola”, masyarakat sangan antusias beroartisipasi aktif mulai menggali pondasi. Tampak pada foto, kerukunan dan keharmonisan antara sekolah dan masyarakat. Sekolah membutuhkan dukungan dari masyarakat, sebaliknya masyarak merasa membutuhkan keberadaan sekolah demi pendidikan para putra dan putrinya.
Hubungan sekolah dan masyarakat layaknya suami dan istri, mereka saling merindukan kebersamaa disetiap kegiatan. Ini semua tentunya tidak terlepas dari penerapan Menejemen Berbasis Sekolah ( MBS ) yang ditunjukan dengan kemandirian, kemitraan, partisipasi, keterbuakaan dan akuntabilitas (PP 19/2005 : Standar Nasional Pendidikan ps. 49 butir 1)
Masyarakat memang perlu tahu hak dan kewajiban serta tanggung jawabnya terhadap sekolah menurut aturan yang berlaku yakni Undang-Undang Sisdiknas, demikian dikatakan ketua Komite SDN Wonoagung 03, Salim. Menurut Salim, masyarakat ini sebetulnya gampang dan tidak tertalu sulit. Yang penting diajak bicara, jelas dan tidak dibohongi pasti didukung oleh masyarakat. Tidak hanya didaerah kami saja (dodol), tapi saya yakin, di daerah lainpun tidak sulit untuk seperti didaerah kami. (Eko Purwanto)